Kamis, 20 November 2014

Unsur-Unsur Dalam Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Ada pun unsur-unsur tersebut Ialah:

A.     Da’i (Pelaku dakwah)

                 Nasaruddin Lathief mendevenisikan Bahwa dai adalah Muslim dan Muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok.
Seorang dai hendaklah mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan, sereta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberi solusi, terhadap problema yang di hadapi manusia, juga cara-cara yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan prilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng .

B.      Mad’u (Penerima dakwah/Audient)

Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama islam maupun tidak; dengan kata lain manusia secara keseluruhan.Kepada manusia yang belum beragama islam adlah bertujuan untuk mengajak mereka mengikuti agama islam; sedangkan kepada orang-orang islam adalah untuk meningkatkan lagi kualitas iman, islam, dan ihsan.
Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu : mukmin , kafir, dan munafik .

C.      Maddah (Materi Penyampaian Dakwah)

Maddah adlah isi pesan atau meteri yang di sampaikan Da’i kepada Mad’u. Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:

1.   Masalah akidah (Keimanan)
2. Masalah syariah (Hukum)
3. Masala muamalah (hubungan social)
4. Masalah Akhlak (Tingkah laku)

D.     Wasilah (Media Dakwah)

            Wasilah/media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan ajaran islam kepada umat, Hamzah Ya’qup membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu:

1. lisan (berpidato, ceramah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya)
2. Tulisan (karya tulis,majalah, Surat kabar,dan sepanduk)
3. Lukisan (gambar dan Karikatur)
4. Audiovisual (televisi,radio, internet dan sebagainya)
5. Akhlak (melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran islam yang secara    langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh mad’u).

E.      Thariqah (Metode dakwah)

            Metode adalah suatu cara yang di tempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia .
Metode dakwah adalah jalan atau cara yang di pakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah islam.
Secara garis besar ada tiga pokok metode dakwah, yaitu:

1. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah      dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga mudah di mengerti dan mereka tidak merasa bosan dan apa yang da’i sampaikan.
2. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran islam dengan rasa kasih sayang (lemah lembut), sehingga apa yang disampaikan dai tersebut bisa menyentuh hati si madu.
3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar fikiran atau tanya jawab. Dengan ini dai bisa mengetahui apa yang menjadi pertanyaan oleh sekelompok orang/individu tentang suatu masalah dalam kehidupan.

F.        Atsar (Efek)

            Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan efek atau reaksi. Artinya jika dakwah telah dilakukan oleh seorang dai dengan materi dakwah, Wasilah dan Thariqah tertentu maka akan timbul respon dan efek pada si Mad’u.
Atsar [efek] sering di sebut dengan Feedback [umpan balik] dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah berdakwah, maka selesailah dakwah,. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya.

2.      HUBUNGAN ANTAR UNSUR-UNSUR DAKWAH

supaya proses dakwah berjalan dengan sempurna maka seorang dai harus menggunakan metode,materi serta Media yang tepat.
Seorang Dai harus mempunyai Materi yang sesuai dengan situasi dan kondisi mad’u, yang mana dalam Penyampaian materi, si Dai hendaklah menggunakan metode-metode pokok bagi seorang Dai.
Setelah Proses Penentuan materi serta Metode-metodenya terlaksana maka seorang Dai Bisa melaksanakan Dakwahnya melalui media, Baik itu Media lisan tulisan dan sebagainya. Apabila seorang dai telah melakukan tahapan-tahapan di atas maka yang terakhir adalah Proses Evaluasi terhadap dakwah yang di sampaikannya, bagaimana respon ataupun Feedback dari madu.
Evaluasi dan koreksi terhadap efek dakwah harus dilaksanakan secara radikal dan komprehensif, artinya tidak secara parsial atau setengah-setengah. Seluruh kompenen sistem (unsur-unsur) dakwah harus di evaluasi secara keseluruhan. Para dai harus mempunyai jiwa terbuka untuk melakukan pembaharuan dan perubahan. Jika proses evaluasi telah menghasilkan beberapa keputusan, maka segera diikuti dengan tindakan korektif (corrective action). Dan jika proses ini telah dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah, dan inilah yang di sebutkan dalam agama dengan sebutan ikhtiar insani .
Jadi, dalam proses penyampaian ajaran agama islam maka si dai harus sangat memperhatikan unsur-unsur dakwah guna mewujudkan efektifitas dalam penyampaian supaya si madu bisa menerima dan mengaplikasikan ajaran-ajaran agama yang telah di sampaikan oleh si Dai tersebut dalam kehidupannya.

PENUTUP
2. Kesimpulan


Unsur-unsur dakwah ialah suatu komponen atau bagian yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.hubungan antar unsur-unsur tersebut sangat menentukan efektifitas dan Efisiensi dalam penyampain dakwah.
Unsur-unsur Dakwah:
Da’i, Mad’u, Maddah, Wasilah, Thariqah, dan Atsar.

Kesemuanya ini sangat erat hubungannya dalam proses penyampaian dakwah. Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak di perhatikan maka prose penyampaian dakwah tidak akan efektif dan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar